Menelusuri jejak benda langit
Venus Transit 8 Juni 2004 !!!!!
Hobi ini dimulai ketika saya mempelajari buku-buku mengenai tata surya di perpustakaan sekolah. Keindahan foto-foto dibuku ataupun majalah membuat penasaran. Apakah memang benar keindahan itu juga tampak jika dilihat dengan mata sendiri (bukan lewat foto). Mulai saat itu percobaan dimulai untuk membuat teleskop sendiri. Dengan menyusun beberapa lensa/kaca pembesar yang ada di-toko, |
jadilah sebuah teleskop dengan pembesaran
sampai 10 kali. Sasaran pertama benda langit adalah komet
Halley yang muncul ditahun 1985/6. Meskipun waktu itu komet Haley
penampakannya tidak spektakuler, tapi berbekal sedikit ilmu perbintangan saya
bisa mengikuti pergerakan sang komet selama beberapa hari.
Untuk memahami pergerakan benda langit yang ada diatas kita itu, saya mulai dengan menyusun sendiri program untuk menghitung posisi benda langit (dari bulan, matahari sampai Pluto). Program menggunakan bahasa BASIC yang berasal dari sebuah buku. Dari program ini bisa diketahui kapan bulan purnama, dimana posisi planet Jupiter pada tanggal tertentu dengan menunjukkan elevasi/azimut atau lintang/bujur kuadran langit dan kemungkinan yang lain. |
Kemudian ketika CDROM mulai banyak
digunakan, dijual software perbintangan seperti REDSHIFT dari sini kemudahan prediksi posisi
benda langit (termasuk bintang & galaksi) menjadi semakin mudah.
Ketika kesempatan dan tempat memungkinkan, saya membeli buku-buku astronomi dan juga teleskop yang terlihat seperti ini. Jenis reflektor dengan diameter cermin adalah 114mm dan titik api 900mm dan jika menggunakan okuler 5mm maka pembesaran maximum bisa mencapai 100 kali. Teleskop ini dilengkapi dengan motor penggerak untuk mengikuti (kompensasi) gerakan bumi, sehingga obyek dilangit yang sedang kita lihat tetap terlihat pada waktu yang lama. Dudukan teleskop ini menggunakan tipe German equatorial yang mempunyai 2 poros bergerak bebas. Untuk mengoperasikan teleskop ini, satu poros disejajarkan dengan poros gerakan bumi. Kemudian digerakkan dengan motor |
untuk melawan arah perputaran bumi dengan kecepatan satu putaran dalam 24 jam. Poros yang satu lagi digerakkan manual untul mencapai lintang tertentu. Selain mengamati langit dengan teleskop, binokular dan alat bantu yang lain, sebenarnya masih banyak yang bisa kita pelajari dengan menggunakan mata telanjang . Seperti yang dilakukan oleh orang sejak dahulu kala, adalah mengamati gugusan bintang. Rasi bintang telah disusun oleh ahli perbintangan dan jumlahnya puluhan, 12 diantaranya digunakan oleh para peramal untuk menandai waktu kelahiran seseorang seperti Gemini, Aries dan lain-lain. Dari Web yang ada di jaringan internet bisa dicari situs yang menghitung datangnya bulan Ramadhan, posisi gugusan bintang dan planet saat ini, foto spektakuler dari hasil "jepretan" teleskop Hubble dan informasi lain yang berhubungan dengan astronomi. Bila anda berminat pada atronomi dan ingin mengetahui lebih lanjut tulisan saya ini, silahkan "klik" text dengan garis bawah diatas. Selamat menikmati, jika ada komentar dan pertanyaan silahkan kontak e-mail areksamaan@yahoo.com semoga tulisan ini membantu.
Kembali ke areksamaan Homepage