Ciatttttttttttttt............


Saya mau bercerita tentang balada para cecunguk..... ( serius nih.... jangan pada senyum2 gitu.... )

Tersebutlah kisah beberapa orang yang menamakan dirinya kesatria baja hitam..... rata2 berpendidikan tinggi.... bahkan ada yang S3 segala.....

Awal kehidupan mereka.... mereka berusaha untuk menimba ilmu, merevisi diri ( katanya...), bermasyarakat,bersama dengan rekan2 lainnya juga....

Hingga suatu saat, terjadilah perubahan yg mendasar, yang tadinya memuji kalangannya adalah sebagai tempat yang bagus, sekarang justru mengatakan sebagai tempat yang tidak layak buat mereka, yang tadinya memuji hasil yang mereka dapatkan ( terbukti sampai sekarang mereka masih di-elu2kan ditempat lain .... he he he) sekarang justru mengatakan tidak mendapatkan apa2, yang tadinya berjanji akan tetap setia dan konsisten, sekarang justru meragukan dan menyebar fitnah.......

Apakah kalian tahu apa sebabnya ?

......... bersambung.......


Salam

KS


Ciattttt.......,


lanjutan.....

Sebenarnya....., ada beberapa hal sepele yang melatari kejadian tersebut, ternyata semua hanya karena ketidak puasan yang tanpa dasar, keinginan untuk menggapai ketenaran, MASALAHNYA TERLETAK DI DASAR HATI NYA.

Andai saja keinginannya untuk "Mengajari ( menjadi 'guru') bagi teman2 sekelilingnya tercapai, andai saja keinginannya untuk Menjadi 'pejabat' dilingkungannya tercapai, maka hal itu mungkin tak akan terjadi.

Mereka tidak mengerti bahwa untuk menjadi pemimpin bukan karena kita menganggap diri sendiri sbg pemimpin lantas otomatis menjadi pemimpin, tapi harus orang sekeliling kita yang memandang bahwa diri kita pantas menjadi panutan dan pemimpin mereka.

Kalau kita tidak memiliki dasar pengetahuan yang cukup, mana mungkin kita pantas menjadi 'guru' bagi orang lain ???

Maka akhirnya yang timbul hanya 'sakit hati' tanpa dasar, yang berujung pada terjadinya seperti cerita diatas.

Selanjutnya..... Bagaimana seharusnya pandangan kita ???

to be continued....


Salam

KS


Ciatttttt........

Betul sekali Blade.... kekurangan modal, maklumlah modal dengkul......

Dan sekali lagi anda betul, itu namanya CSD / RCW.... boleh juga ilmu you... he he he....

Keinginan manusia kadang2 memang bisa bikin dahi kita mengkerut.... kok bisa ya begitu... ???

Nah sekarang pandangan kita bagaimana ?

Pertama kita harus mengetahui bahwa manusia tetaplah manusia, yang kadang bisa tidak mengerti bahkan terhadap dirinya sendiri, ego nya bisa mengalahkan segala logika dan etika, ya tetap masih "manusiawi" lah......

Kedua kita harus mengetahui juga bahwa semua ajaran dan agama, pada dasarnya bertujuan baik, hanya manusianya saja yang sering melenceng dari tujuan semula.

Yang ketiga, "pencerahan" yang diperoleh seseorang yang sedang dalam proses siutao, bisa didapatkan dari banyak hal dan kondisi, ada yang melalui suatu kejadian yang positif kita mendapatkannya, kadang bisa juga mendapatkan dari suatu kejadian yang 'negatif', yang penting kita benar2 bisa mengambil "sesuatu" baik dari yang 'positif' maupun dari yang 'negatif'.

Misalnya dari cerita telenovela ini..... kita bisa mengambil pelajaran bahwa " Belajar Tao ( Siutao ) benar2 bukan tergantung siapa yang belajar lebih dulu, tapi tergantung siapa yang sampai lebih dulu "

" Siutao bukan tergantung dari 'pintar' nya seseorang, namun dari seberapa 'mengerti' orang itu "

Sementara sampai disini dulu.... menunggu sponsor berikutnya......


Salam

KS


Hi juga......ciattttt...

Mempunyai teman seperti itu ? wah..... yang harus kita lakukan pertama-tama ya..... sedih.... :~... he he he.

Tentu saja berusaha memberikan "pengertian" padanya, namun saya tahu bahwa orang demikian pasti 'sukar' untuk diberi pengertian. Karena pada umumnya pasti merasa 'lebih' pinter dari lainnya. Saran saya ya biarkan saja dulu ( setelah diberi pengertian secukupnya )

Waktu yang akan membuatnya sadar... ( kalau itu tidak terlambat tentunya )

Untuk membuat seseorang 'mengerti' adalah benar2 sulit, karena itu sangat tergantung dirinya sendiri, salah satu jalan adalah mengajaknya berdiskusi secara terbuka, sayangnya hal ini seringkali sulit bisa diterima olehnya.

Ya sekali lagi biarkan dulu, sampai dia mulai memahami ada 'sesuatu' yang tidak benar didalam perjalanan hidupnya.

Mungkin dengan memberinya ilustrasi yang tepat, sesuai yang dijalaninya dia bisa menyadari.

Tentu saja butuh energi extra, masalahnya sanggupkah ???


Salam

KS


Ciattttttt.......,

Haiya.... tidak ada sponsor lagi..... uwe rugi oooo.....

Ramalan masa depan ini diawali oleh kondisi setelah para cecunguk merasa 'tercapai' cita-2nya.

Mereka akan merasa 'hebat' sementara waktu, berkoar dan menyiarkan berita ke-mana2, berusaha mencari mangsa berikutnya ( siapa yg bisa dibujuk lagi.... he he he)

Kemana-mana mereka akan mengatakan merekalah 'yang asli', merekalah yang sebenarnya, mereka lebih hebat, mereka lebih segalanya.... ( mungkin termasuk lebih ngawur kali ya... he he he hi hi )

Nah... sampai disini, terjadilah drama klasik yang berulang, mulai terjadi kondisi 'tidak adil' yang dirasakan oleh para cecunguk, mulai merasa si anu lebih empuk kursinya, si anu lebih 'ok' kesempatannya untuk mendapatkan nama harum, si anu lebih deket dengan 'pimpinannya' dsb dsb dsb........

Mulailah merasa 'sakit hati' dan berusaha sikut sana nendang sini ( meskipun awalnya masih malu2 kucing nendangnya... hi hi hi )

Lantas akhirnya si kucing.... eeee salah ... maksud uwe akhirnya masing2 dari cecunguk ini memendam 'kepedihan' masing2, memendam 'sakit hati' masing2, maju salah mundur sengsara.

Sebagian memilih bertapa di goa, sebagian mencari pelabuhan lain, sebagian merasa 'sudah terlanjur basah' mending mandi telanjang bulat.... hiiiiii..... ( jangan salah lihat yang bulat itu buah semangka.....)

Begitulah akhir cerita balada para cecunguk akan ditutup.

Terima kasih atas perhatiannya.

Maklum baru belajar jadi penulis naskah, siapa berminat jadi sutradaranya ???


Salam

KS