Date Posted: 04:16:36 10/29/05 Sat

In reply to: tebing curam 's message, "cerminan sikap Dao: cara diskusi yg tidak intelek ?" on 20:04:48 10/18/05 Tue

Hallo semuanya,

Saya coba berkomentar disini yach,.......

Kalau kita memang mau Siu Tao dalam artian Cen, mungkin kita harus memulai dari diri sendiri.

1. Diskusi sebenarnya untuk siapa ?

Apakah kita mengeluarkan pendapat mengharuskan orang lain untuk mengikuti kita atau mendebat apa yang telah kita keluarkan ? Kemudian melihat siapa yang menang dan siapa yang kalah ? atau Dia dapat apa kalau demikian ? atau Aku dapat apa setelah pendapatku aku lontarkan ?

2. Diskusi sebenarnya juga ajang pembelajaran dan ajang perubahan pada sikap mental dan sikap tindak kita. Terutama diri pribadi / sendiri. BUKAN ORANG LAIN.

3. Kalau diskusi hanya mencoba mengeluarkan dari apa yang pernah kita baca ( tapi tidak dicerna dengan seksama ) saja, maka akan menjadikan kita hanya sekedar dipandang orang sepertinya pandai saja.

4. Topik diskusi........ mestinya yang realita, sederhana, bukan diawang-awang seolah begitu rumitnya pemahaman yang perlu di intikan. Ironis kalau memang demikian adanya.

5. Tentang DSM yang sering dicemooh. Mengapa demikian ?

Apa yang salah dengan DSM ? Tolong dong.... jangan gebyah uyah begitu saja.

Kalau cemooh ini didasari oleh rasa iri karena jumlah anggota DSM yang begitu besar dan kompak, maka kok .... menjadikan kita ini kurang fair.

Tapi kalau mereka yang mencemooh didasari fakta dilapangan dengan beberapa gelintir anggota DSM yang berulah sok dan bahkan "DIRASAKAN RISIH" maka .....sah-sah saja beliau berbuat dengan cemoohannya tersebut.

Terkadang kita masih perlu mengambil beberapa fakta dalam angka ........ Coba disimak, Sekarang anggota DSM lebih dari 30 ribu anggota, dan ...... berapa jumlah yang dianggap "JELEK tingkah dan tutur kata ?" ada 100 ? 200 ? 300 ? atau bahkan 1000 ?

Kalau 100 orang berarti 0.33% saja.

Kalau 200 orang berarti 0.66% saja

Kalau 1000 orang baru 3.3% nya lhoo......

Nah .......... bisa diterima ?

Cuman ....... 3.3 % nya saja yang jelek sudah menggemparkan dunia, karena ...... biasanya orang hanya peka / sensitif terhadap yang negatif saja.

Jadi ........ olok mengolok bukanlah sebuah solusi, apa lagi tidak terima, balas membalas.

Kembali lagi ........ SIU TAO itu individu sifatnya.

Biarkanlah ....... mengalir dengan alamiahnya. Gunakanlah Nalar dan Kesadaran untuk menganalisa ini semua.

Berdiskusi dengan polos keluar dari apa yang ia "MENGERTI" dan ia "PAHAMI" seharusnya tidak ada istilah -istilah "KEREN" yang seolah-olah.... kalau mengerti si KEREN ini dirinya sudah hebat.

Mestinya ...... sederhana saja. Tidak perlu mengambil istilah orang lain, bangga terhadap tulisan orang lain.

Lantas .... kita ini sebenarnya mau apa ?

Diskusi hanya untuk diskusi ?

Diskusi seharusnya UNTUK KITA lebih mendapatkan TAO nya.

Nah...... sering kali juga mereka merasakan "TIDAK MENDAPATKAN TAO nya / Inti TAO yang DIMAU" karena .....kalau diskusi sederhana, terasa murahan. Diskusi diolok-olok katanya TIDAK ADA TAO NYA, kalau diskusi agak rumit bahkan dengan istilah "KEREN" dianggap HEBAT TAO nya.

Demikian kah ?

Sering kali INTI YANG PALING MURNI justru berada di KESEDERHANAAN.

Semoga dapat direnungkan kembali.

Selamat berdiskusi.

Salam TAO,

Flyming Lika