Ternyata takdir itu tidak ada....

Mungkin di antara kita senang sekali jika pergi ke tukang ramal.Kalau ramalan itu baik hati menjadi senang sekali namun

jika sebaliknya kita ketakutan dan mohon bagaimana caranya untuk menolak bala tersebut.

Persoalan nasib seorang manusia memang sangat menarik bagi siapapun yang masih hidup di dunia ini.Kita sebagai taoyupun kadang

kadang terbuai dengan ramalan nasib.Yang jadi pertanyaan apakah kita perlu percaya / tidak percaya sama sekali ?

Ada contoh kasus yang cukup menarik dari kisah Liao Fan,

"Ketika beliau masih muda beliau telah diramalkan oleh seorang pendeta bahwa hidupnya tidak panjang,tidak mempunyai anak,

namun akan mempunyai kedudukan yang baik di pemerintahan.

Singkat cerita suatu hari beliau bertemu dengan seorang maha guru.Pada saat latihan bersama Maha Guru tersebut melihat

Lio Fan muda ini tanpa suatu gejolak apapun di dalam hatinya...sungguh aneh..tidak seperti orang kebiasaan...

Setelah ditanya ternyata Liao Fan muda ini menceritakan bahwa nasibnya telah ditentukan,jadi tidak ada yang perlu dikuatirkan.

Akhirnya Sang Maha Guru ini mengajarkan bahwa nasib baik / nasib buruk semua tergantung dari apa yang kita perbuat...

Dan semenjak itu Liao Fan mudapun melakukan banyak kebajikan..perubahan demi perubahan terjadi...dan semua yang diramalkan

akhirnya banyak yang meleset....

Semenjak itu Liao Fan menjadi mengerti hukum perubahan nasib.Kata penting yang saya baca adalah bahwa Tuhan YME tidak

terlibat pada nasib seorang manusia...yang menentukan nasib baik dan buruk sebenarnya adalah diri manusia itu sendiri..

Itulah Hukum Tuhan...."

Cerita di atas memberi pelajaran pada kita bahwa berbuatlah kebajikan yang banyak maka nasib kita akan berubah dengan sendirinya.

Seringkali di dalam kehidupan ini kita selalu mengeluh,mengapa nasib tak pernah berubah walaupun kita sudah banyak berbuat

kebaikan ataupun mengapa hidup ini sangat susah....Jawabnya adalah belum waktunya

Dari tulisan di atas apakah kita masih perlu ke tukang ramal ? Jawabnya adalah pada logika kita sendiri.

Jikalau kita selalu percaya nasib maka tidak ada perubahan yang akan terjadi.Masyarakat Timur kebanyakan selalu

percaya bahwa nasib manusia telah ditentukan sejak awal kelahiran lain halnya kebanyakan masyarakat Barat selalu berpola bahwa nasib

manusia ditentukan oleh dirinya sendiri.Dan sekarang lihatlah..banyak perbedaan yang terjadi...

"Jikalau manusia berpikir hanyalah nasib burung yang bisa terbang...maka kita sekarang mungkin tidak akan melihat pesawat terbang..

"DAN Jikalau manusia berpikir bahwa manusia nasibnya hanya hidup di bumi saja ..maka kita tidak akan pernah melihat pesawa ulak alik...

"DAN Jikalau manusia.......

Manusia sejak lahir diberikan Tuhan akal budi dan kebebasan untuk memilih untuk menentukan nasibnya sendiri dan bukan ditentukan

oleh sebuah ramalan nasib.Nasib baik dan nasib buruk semua berasal dari diri sendiri.

Kini sudah saatnya kita merubah mindset kita bahwa kehidupan adalah sebuah perjuangan..bahwa kehidupan adalah proses

mencapai sebuah kesempurnaan dan bukan hasil akhir dari sebuah kehidupan.

Beethoven ditakdirkan dalam kebutaan namun dapat menghasilkan banyak musik musik yang indah.Thomas Alfa Edison ditakdirkan

tuli namun hasil buah karyanya dapat kita rasakan sampai sekarang.Mungkin tanpa seorang Thomas Alfa Edison kita masih

mengalami kegelapan..

Sebagai sebuah kesimpulan,

Tidak ada nasib ataupun takdir yang ada adalah perubahan......



Semoga Bermanfaat,butongpay - Selasa,5 Agustus 2003