Ayah yang Kaya Ayah yang Miskin.

Saya baru beli buku baru, judulnya seperti diatas.Saya mau baca sambil buat resensi / resume.

Nanti saya kirim pada kalian semua. Ceritanya ttg apa yg diajarkan orang kaya pada anak-anak mereka. Tentang uang - yang tidak diajarkan oleh orang tua miskin dan menengah. Pengarang Robert T. Kiyosaki & Sharon L. Lechter C.P.A.

Sharon ini dari bidang akutansi lulusan Florida State University, sedang suaminya [Michael] dari bidang insinyur dan hukum [!]. Mereka berasal dari keluarga pekerja keras, kekayaan "pas-pasan", dengan etika kerja yang kuat [pekerja keras].

Mereka lulus dgn nilai tinggi [No. 2 di kelasnya]. Seperti org Amerika lain, mereka harapkan karier panjang dan pensiun dini.

Mereka [dulunya] mempunyai prinsip seperti leluhur mereka : anak2 agar mendapat pendidikan yg baik dan meraih ranking yg baik, agar nanti diterima di universitas. Katanya :"Jika kamu tidak punya pekerjaan yg baik, bagaimana kamu merencanakan untuk jadi "ORANG KAYA" ?

Katanya lebih lanjut : Saya tidak pernah menduga bahwa saya memberi nasehat yang sama seperti yang dulu diberikan orangtua saya kepada saya. Dunia kita telah berubah, bahkan sangat cepat, tetapi nasehat yg kita berikan tidak atau belum berubah.

Seorang anaknya suatu hari bosan dan capai belajar. Anak itu bertanya pada ibunya [Sharon] : Kenapa saya harus menghabiskan waktu untuk belajar hal2 yg tidak akan pernah saya gunakan dalam kehidupan riil ?

Padahal banyak orang yang sangat kaya tidak memeperoleh kekayaan mereka karena pendidikan mereka. Lihat Michael Jordan dan Madonna !!

Bill Gates bahkan drop out dari Harvard univ. telah menjadi org terkaya di Amerika padahal umurnya baru 30 th [waktu itu]. Ada seorang pitcher bisbol yg menghasilkan lebih dari 4 juta dolar setahun sekalipun dia telah di cap "diragukan secara mental".

Anak itu melanjutkan : Mam, saya tidak ingin bekerja sama kerasnya seperti yg papi mami lakukan. Mami menghasilkan banyak uang, dan kita tinggal dalam rumah besar.

Jika saya menuruti nasehat mami, nasib saya pun akan berakhir seperti mami : BEKERJA KERAS dan MAKIN KERAS hanya utk membayar pajak yang lebih besar dan akhirnya hidup dalam UTANG....... Saya juga tahu lulusan universitas sekarang memperoleh penghasilan lebih sedikit daripada yang mami pereoleh ketika mami baru lulus.

Lanjutnya : Lihatlah para dokter. Mereka tidak menghasilkan uang sebanyak dulu. Saya tahu saya tidak dapat bersandar pada jaminan sosial atau perusahaan dana pensiun bila keluar dari tempat kerja. Saya membutuhkan jawaban- jawaban baru.

Sang ibu berpikir : apakah dia benar ? Apakah ia membutuhkan jawaban2 baru ? apakah saya membutuhkan jawaban2 baru ? Nasehat orangtua saya mungkin berhasil utk orang2 yang lahir sebelum tahun 1945.

Tetapi apakah nasehat2 itu dapat menjadi bencana bagi kita yang lahir dalam dunia yg berubah dengan sangat cepat ?.

Menurut Sharon, nama jawaban dari pertanyaan itu adalah CASHFLOW [aruskas] suatu produk pendidikan baru yg dikembangkan oleh Robert Kiyosaki. suatu produk " permainan " pendidikan.

Ayah yang Kaya Ayah yang Miskin[2]

Waktu saya baca imel Djoko, saya memang sedang merenung -renung tentang kehidupan dan saya ingin memutuskan mata rantai siklus pola kehidupan "menengah kecil" kita yang monoton ini.

Kayane ada yang salah dalam hidup ini, saya mencari-cari apa dimana tapi tidak [belum] ketemu.

Saya membaca buku Rich Dad Poor Dad karangan Robert T. Kiyosaki [& Sharon L. Lechter C.P.A.] pertama kali di Gramedia hari minggu 21 Jan 2001..

Saya jadi amat bersemangat membaca karangan Kiyosaki tsb. Saya pikir saya bisa belajar sesuatu yang lain / baru lagi. Dan saya ingin kakak adik serta anak2-keponakan dapat pula memperoleh sesuatu pula..

Saya kira yang saya harus tulis adalah kata2 yg sedikit berbunga dan latar belakang buku sedemikian sehingga kalian MAU baca. Eh, taunya Djoko sudah baca. Imel sendiri seharusnya pendek, tidak sepanjang ini. jadi memang sulit merangkum semua jadi satu imel yang mengena..

Ayah yang Kaya, Ayah yang Miskin [3] Di Singapura, beberapa hari yl, tepatnya hari sabtu 27 Jan 2001, saya sempatkan beli buku Rich Dad, Poor Dad dalam bahasa Inggeris. Ternyata ada DUA buku karangan mereka. Buku 1 : [Yang saya sudah punya dlm bhs Indonesianya] saya mau tulis resumenya di imel. Dan buku 2 : Ttg. cara investasi [buku ini lebih detil / nyelimet] judulnya Rich Dad's Guide to Financial Freedom [Cashflow Quadrant E-B-S-I]..

Saya coba memahami buku pertama itu. Waduh sulitnya bukan main. Yang lebih sulit adalah mengaplikasikan dalam kenyataan hidup saya sehari2..

Ada beberapa sih, yang dapat saya tuliskan disini. Mau tahu ? Ini kutuliskan dikit2 dulu [yang kuingat dulu], saya lupa sebagian besar ya :.

1. Mr. Kiyosaki punya dua ayah : ayah kandung yg miskin dan ayah [angkat] yg kaya. Ayah yg miskin berpendidikan tinggi & intelegen, punya gelar PhD dan menyelesaikan 4 th pendidikan sarjananya dalam kurang dari 2 tahun. Ayah yg kaya tidak pernah lulus SMP.

Kedua ayah itu berhasil dalam karier mereka. Keduanya punya penghasilan besar. Yg miskin itu berjuang keras atau bersusah payah secara finansial sepanjang hidupnya.

Yg satu lagi kelak jadi salah satu org yg terkaya di Hawaii. Kedua ayah itu kuat, karismatis, berpengaruh dan sama2 beri nasehat [nasehatnya tidak sama bahkan bertentangan]. .

Keduanya sangat percaya pada pendidikan tapi tidak merekomendasikan jalur studi yg sama. Nasehat keduanya yg bertolak belakang itu membuat Kiyosaki [muda, umur 9 tahun !] berpikir-pikir, mem banding2kan dan memilih salah satu..

2. Ayah yg satu bilang : cinta akan uang adalah akar segala kejahatan. Ayah yg lain bilang : kekurangan uang adalah akar segala kejahatan. Ayah yg satu bilang : Belajar giat supaya kamu dapat menemukan sebuah perusahaan yg baik utk bekerja.

Ayah yg lain bilang :Belajarlah yg giat sehingga kamu menemukan perusahaan yg baik untuk kamu beli. Ayah yg satu bilang : Alasan saya tidak kaya adalah karena punya kamu, nak. Ayah yg lain bilang : Alasan saya harus kaya adalah karena saya mempunyai kamu, nak..

3. Yg satu mendorong utk membicarakan soal uang dan bisnis di meja makan. Ayah yg lain melarang keras utk bicara masalah uang saat makan. Yg satu percaya bahwa bila kita sampai pada urusan uang, bermainlah dgn aman, jangan mengambil risiko. Ayah yg lain bilang : Belajarlah mengelola risiko..

4. Yg satu bilang : Rumah kita adalah investasi terbesar kita dan juga aset kita yg terbesar. Ayah yg lain bilang : Rumah saya adalah liabilitas [kewajiban], dan jika rumahmu adalah investasimu yang terbesar, maka kamu akan mendapat masalah..

5. Kedua ayah membayar rekening pada waktunya. tapi yg satu membayar rekeningnya duluan [sebagai hal yg pertama] sedangkan yang satunya lagi membayar rekeningnya belakangan. Yg satu berjuang keras utk menabung beberapa dolar, sedang yang lain sibuk menciptakan investasi..

6. Yg satu mengajar saya menulis resume yg mengesankan shg saya dapat pekerjaan yg baik, ayah yg satunya mengajar saya bagaimana menulis rencana bisnis finansial yg kuat shg saya bisa menciptakan pekerjaan bagi orang lain..

7. Ayah yg miskin selalu berkata : Saya tidak akan pernah kaya. Dan ramalan itu menjadi kenyataan.

Ayah yg kaya, sebaliknya, selalu menunjuk dirinya sebg org kaya. Dia akan mengatakan seperti : Saya orang kaya, dan orang kaya tidak melakukan ini.

Bahkan ketika dia benar2 bangkrut setelah menderita kemerosotan finansial yg hebat, dia terus menunjuk dirinya sbg org yg kaya.

Dia akan menutupi dirinya dgn mengatakan : Ada perbedaan antara menjadi miskin dan menjadi bangkrut. Bangkrut adalah sementara waktu dan miskin adalah selamanya..

8 Ayah yg miskin bilang : Saya tidak tertarik pada uang. Atau : Uang tidak penting. Ayah yg kaya selalu bilang : Uang adalah kekuatan, kekuasaan..

Sekian dulu ttg perbedaan kedua ayah dari Kiyosaki muda. Kiyosaki pensiun pada umur 47 tahun sebagai milioner. Nanti kita beranjak ke hal2 yang lebih mendalam lagi..

Harap baca dan resapkan ya. Saya tidak ulang lagi lo. Masih banyak yg mesti ditulis. Jadi kita baca imel sambil belajar. Pelan2. .

Ayah yang Kaya, Ayah yang Miskin [4] OK, kita lanjutkan baca buku Mr. Kiyosaki :.

Kekuatan pikiran kita mungkin tidak pernah diukur atau dihargai, tetapi menjadi jelas bagi saya sebagai bocah yg masih muda utk menyadari pikiran saya dan bagaimana saya mengekspresikan diri saya.

Saya perhatikan bahwa ayah saya yang miskin [itu] adalah miskin bukan karena jumlah uang yang dia hasilkan, yang sebenarnya BESAR, tetapi karena pikiran dan tindakannya..

Sebagai anak muda, dan mempunyai dua ayah, saya jadi benar2 sadar utk berhati-hati memilih pikiran-pikiran mana yg akan saya ambil sebagai pikiran saya sendiri. Siapa yg harus saya dengarkan - ayah saya yg kaya atau ayah saya yang miskin ? .

Ayah yg satu ingin saya belajar keras, memperoleh gelar dan mendapat pekerjaan baik utk menghasilkan uang.

Dia ingin saya jadi profesional : seorang pengacara atau akontan atau ke sekolah bisnis utk dapat gelar MBA. Ayah yang satunya mendorong saya utk belajar jadi kaya, utk memahami bagaimana uang bekerja, dan belajar bagaimana uang bekerja untuk saya. .

"Saya tidak bekerja untuk uang! adalah perkataan yg dia ulang berkali-kali. "Uang bekerja untuk saya" ! Katanya lagi..

Pada umur 9 tahun, saya memutuskan utk mendengarkan dari ayah yang kaya mengenai soal uang. Karena itu, saya memilih untuk tidak mendengarkan ayah saya yang miskin, sekalipun dia memiliki semua gelar universitas..

[Jadi Kiyosaki muda harus memilih. Karena keduanya kontradiktif ! Dan pilihannya adalah mendengarkan ayah yang kaya]..

Ayah saya yg kaya mengajar saya selama 30 tahun, sampai saya berumur 39 th. Dia berhenti ketika menyadari bahwa saya tahu dan sepenuhnya paham apa yg dia telah usahakan utk ditanam pada kepala saya yg sekeras batu..

Uang adalah satu bentuk kekuasaan, kekuatan. Tapi apa yg lebih kuat adalah pendidikan finansial. Uang datang dan pergi, tetapi jika anda punya pendidikan ttg bagaimana uang bekerja, anada memperoleh kekuasaan atasnya dan dapat mulai membangun kekayaan. .

Kebanyakan orang pergi ke sekolah dan tidak pernah belajar bagaimana uang bekerja, sehingga mereka menghabiskan hidup mereka untuk bekerja demi uang. .

Karena [waktu itu] saya berumur 9 tahun ketika mulai, pelajaran yg diajarkan ayah saya yang kaya adalah sederhana. Ketika semua dikatakan dan dikerjakan, hanya ada enam pelajaran pokok, yang diulang-ulang lebih dari tiga puluh tahun. Buku ini membicarakan ttg enam pelajaran itu. Dan ditulis sesederhana mungkin seperti yg diajarkan ayah saya yang kaya kepada saya. .

Pelajaran tsb tidak dimaksudkan untuk menjadi jawaban tetapi tonggak penunjuk jalan. Tonggak penunjuk jalan yang akan membantu anda dan anak2 anda untuk tumbuh lebih kaya dan lebih makmur tanpa memperdulikan apa yang terjadi di dunia yg terus berubah dan penuh ketidak pastian ini. .

Pelajaran # 1 Orang Kaya Tidak Bekerja untuk Uang

Pelajaran # 2 Mengapa Mengajarkan Melek Finansial ?

Pelajaran # 3 Uruslah Bisnis Anda Sendiri

Pelajaran # 4 Sejarah Pajak dan Kekuatan Korporasi

Pelajaran # 5 Orang Kaya Menciptakan Uang

Pelajaran # 6 Bekerja untuk Belajar - Jangan Bekerja untuk Uang. .

Tambahan : Anda dapat buka internet  HYPERLINK "http://www.richdad.com" www.richdad.com utk komunikasi dgn mereka atau tahu schedule seminar2nya. [Cat : Masing2 Nomor merupakan satu bab / chapter].

Sekian dulu akh. Cape ngetiknya nih. Sampai jumpa lagi ya ? Belajarnya pelan2 kan disambil ngerjain macam2 tugas sehari-hari ?! Sabar dong ya ?.

Ayah yang Kaya, Ayah yang Miskin [5]

Ini dibawah ini ya : Ceritanya Kiyosaki muda [9 tahun] sedang bertanya pada ayahnya bagaimana bisa kaya ?.

Bagaimana bisa kaya ? Papi, bagaimana saya bisa kaya ? Bisakah papi katakan bagaimana caranya agar saya bisa kaya ? Si Ayah meletakkan koran yg sedang dibacanya. " Mengapa kamu ingin kaya, nak ?" Itu tahun 1956. Umurku 9 tahun.

"Karena tadi pagi ibu si Jimmy datang ke sekolah dgn mengendarai Cadillac, dan mereka pergi ke vila mereka di tepi pantai untuk berlibur akhir pekan. Jimmy mengajak tiga temannya, tapi saya dan Mike tidak diajak. Mereka bilang, kami tidak diajak karena kami "anak miskin"..

"Mereka bilang begitu ?" tanya ayah ragu2.

"Ya, mereka memang bilang begitu" jawab saya. Sedih.

Ayah saya menggeleng2kan kepalanya dgn diam, membetulkan kacamatanya dan melanjutkan membaca koran. Saya berdiri menantikan jawaban. Itu tahun 1956. Karena nasib, saya masuk ke sekolah negeri yg sama dgn tempat org kaya menyekolahkan anak2nya.

Hasil utama perkebunan kota kami adalah tebu. Manager perkebunan dan org kota lain yg berpengaruh, seperti dokter, pemilik perusahaan dan bankir, menyekolahkan anak mereka ke sekolah ini. Dari kelas 1 hingga kelas 6. Setelah lulus kelas 6, anak2 mereka biasanya dikirim ke sekolah swasta. Saya tinggal di sisi jalan dimana sekolah berada.

Jika tinggal di seberang jalan, pasti saya akan pergi sekolah di tempat lain. "Nasib" membimbing saya pergi ke sekolah disitu. Setelah lulus SD, saya dan anak2 lain akan sekolah SMP negeri dan SMA negeri [tidak ada sekolah swasta buat saya dan kami]..

"Begini, nak". Dia mulai. Dgn pelan. "Kalau kamu ingin kaya, kamu harus belajar untuk menghasilkan uang". "Bagaimana saya menghasilkan uang ?" tanya saya. "Ya, gunakan otakmu, naik" katanya, tersenyum. Full stop. Kata gunakan otakmu berarti hanya itu yg bisa ayah katakan padamu. Arti lain dari gunakan otakmu adalah : Ayah tidak tahu jawabannya, jangan tanya2 lagi ini buat ayah malu aja. .

Membentuk Rekanan.

Keesokan harinya, saya beritahu sahabat terbaik saya, Mike, apa yg telah ayah katakan. Sebenarnya kami tidak sungguh2 miskin, tetapi kami merasa seolah2 miskin karena semua anak lelaki lain punya sarung tangan baru, sepatu baru, sepeda baru, pokoknya semua baru. Kami tidak..

Ibu dan ayah memberi semua kebutuhan dasar : makan, pakaian dan tempat tinggal. Ayah selalu bilang : kalau ingin sesuatu, bekerjalah. Tapi .. tidak banyak pekerjaan utk anak berumur 9 tahun. Jadi, apa yg harus dilakukan ? tanya Mike. "Saya tidak tahu, tapi maukah kamu jadi rekan saya ?? Tanyaku pada Mike..

Kami menjadi "rekan bisnis". Kami menghabiskan waktu utk mencari ide bagaimana mendapatkan uang. Kadang kami bayangkan org2 hebat sedang bersenang2 di villa tepi pantai milik keluarga Jimmy. Menyakitkan, tapi itu bagus karena memberi kami inspirasi utk terus memikirkan cara menghasilkan uang..

Akhirnya kami memperoleh ide. Mike yg mendapatkan ide. Apakah itu ? Mike mendapat gagasan dari sebuah buku ilmu pengetahuan yg pernah dibacanya. Dgn penuh kegembiraan kami berjabat tangan. Kami sekarang punya sebuah bisnis..

Bisnis apakah itu ? Tunggu imel selanjutnya..

Ayah yang Kaya, Ayah yang Miskin [6]

Selama beberapa minggu, saya dan Mike mendatangi rumah2 tetangga, mengetuk pintu, meminta apakah mereka mau memberikan tube pasta gigi bekas pakai pada kami. Dgn tanda tanya, mereka memberikannya. Sebagian bertanya: buat apa ? Kami selalu jawab : Maaf, kami tak bisa beritahu. Ini rahasia bisnis..

Kami menimbun pasta gigi buangan tsb di tempat di samping mesin cuci. Berminggu2. Ibu jadi marah dan mengancam utk membuangnya. "Apaan itu sih ? Rahasia bisnis apa ? Timbunan ini harus dibereskan atau saya akan buang". Kami terdesak.

Kami minta ibu menunggu. Sekarang menjadi tugas Mike dan saya utk memberi tahu tetangga utk mempercepat pemakaian pasta gigi dgn mengatakan bahwa dokter gigi mereka mengingatkan mereka utk menggosok gigi lebih sering !! .

Kami pun merencanakan proses produksi. Dua anak umur 9 thn sibuk persiapan. Bubuk putih bertebaran. bubuk gips. Diatas meja panjang ada kotak kardus bekas dan alat pemanggang keluarga kami yg penuh batu bara terbakar merah membara. Sebuah tungku baja berisi tube pasta gigi yg sdg dicairkan. Masa itu, tube pasta gigi terbuat dari timah. Bukan plastik seperti sekarang..

Tube timah mencair dan dgn hati2, tungku dicapit dan diangkat di dekatkan pada gips yg sudah berbentuk cetakan dgn lubang utk memasukkan timah cair. Kantong gips mengacaukan situasi karena jatuh tidak sengaja dan pecah. Bubuk gips bertebaran. Mengotori lantai..

Timah cair dimasukkan pada cetakan gips yg telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan sebuah palu kecil, saya mengetok2 bentuk batu gips, membelahnya dan menarik cetakan gips bagian atas dan sebuah nikel timah pun rontok..

Ayah berseru : "Ya Tuhan, kalian memisahkan nikel dari timah!" "Betul," kata Mike. "Kami melakukan apa yg ayah katakan pada kami. Kami akan menghasilkan uang". Terlihat sebentuk nikel timah berbentuk uang. Uang nikel Amerika !! Teman ayah yg kebetulan berada disitu tertawa terbahak2. .

Kiyosaki muda dan Mike sedang membuat uang logam palsu !!.

Ayah meminta kami utk meletakkan semuanya dan duduk di tangga rumah. Mengatakan bahwa kami sedang membuat uang palsu. Memalsu uang adalah ilegal. Dan Mike pun tergetar takut sewaktu mendengar konsekwensi pemalsuan uang..

Ayah mengatakan : Ini ilegal. Harus dihentikan. Tapi kalian telah memperlihatkan kreatifitas besar dan pikiran yg orisinil. Kalian harus maju terus. Saya bangga pada kalian. Kata ayah. .

Bisnis ini berakhir pada hari pembukaan. Sambil menyapu, saya bilang pada Mike : "Saya kira Jimmy dkk berkata benar. Kita ini orang miskin." .

Ayah mendengarnya, dan berkata : "Nak, kalian hanya miskin kalau kalian menyerah. Ayo jangan menyerah ! "Mike dan saya diam membisu. Itu adalah kata2 manis.Tapi kami tak tahu apa yang harus dilakukan..

"Jadi, mengapa ayah tidak kaya ?" Tanyaku. "Saya berharap dapat membantu kalian, tapi saya sungguh2 tidak tahu bagaimana menghasilkan banyak uang" jawab ayah. Ayah melanjutkan :" Saya tahu, jika kalian ingin belajar bagaimana menjadi kaya, jangan tanya pada saya. Bicaralah pada ayahmu, Mike"..

"Ayah saya ? Tapi kenapa kami tidak punya mobil dan rumah bagus seperti yg dimiliki anak2 kaya di sekolah ?" Tanya Mike. "Mobil dan rumah yg bagus tidak berarti kamu kaya atau kamu tahu bagaimana cara menghasilkan banyak uang" jawab ayah. .

Lanjut ayah : "Ayah Jimmy bekerja di perkebunan gula. Dia bekerja untuk sebuah perusahaan, saya bekerja untuk pemerintah. Perusahaan membelikan mobil bagus untuk ayah Jimmy. Jika perusahaan gula terlilit masalah keuangan, ayah Jimmy mungkin tidak akan punya apa2 lagi. Lain dengan ayahmu, Mike" Dia membangun sebuah imperium bisnis, dan saya duga dalam beberapa tahun ke depan dia akan menjadi orang yang amat kaya"..

Mike dan saya kembali bersemangat. Kami bersihkan kotoran gips tadi. Lalu kami buat rencana kapan dan bagaimana kami dapat bicara dgn ayah Mike.

Masalahnya, ayah Mike bekerja berjam-jam lamanya dan sering pulang larut malam. Ayah Mike punya beberapa gudang, sebuah perusahaan konstruksi, sebuah toko waralaba dan tiga restoran. Restoranlah yang membuatnya pulang larut malam. Mike pulang naik bis dan berjanji utk menelponku segera setelah Mike bicara dgn ayahnya. Telpon itu pun berbunyi pukul 20.30.

"Sabtu depan" OK. kita bertemu ayah Mike sabtu depan. Sabtu pagi, jam 07.30, saya pergi naik bis ke pinggiran kota yang miskin, tempat ayah Mike tinggal untuk memulai pelajaran dari ayah Mike..

Ayah yang Kaya, Ayah yang Miskin [7].

Kita sedikit masuk ke topik Mr. Kiyosaki [melompati satu bab]. Sebagai ringkasan adalah sebagai berikut [Harap Djoko & Eveline dapat memberi ulasan / tambahan pengertian] :.

Pengertian istilah2 :

Sebagai pendahuluan.Sebelum kita masuki tulisan Kiyosaki, ingin saya tuliskan beberapa istilah : Pemasukan, pengeluaran, aset dan liability [kewajiban].

Pemasukan = SEMUA uang yang masuk dompet kita.

Pengeluaran = SEMUA uang yang keluar dari dompet kita. Liability = Kewajiban.

Aset = Sesuatu yg kita beli dan harganya naik dalam beberapa "waktu, yang bisa jadi pemasukan dari "pekerjaan" yang TIDAK kita kerjakan tiap hari..

Kiyosaki membagi dua penghasilan [uang masuk] :

1. Dari pekerjaan. Artinya yang TIAP HARI kita kerjakan itu [disebut pekerjaan].

2. Dari ASET. Artinya dari sesuatu yang TIDAK kita kerjakan tiap hari, yaitu sesuatu yg kita beli dan harganya naik dalam beberapa "waktu".

Komentar James : Ini = investasi [?]. .

Orang miskin dan orang menengah menyangka bahwa mereka membeli aset, padahal liability. Ulang : orang miskin dan menengah menyangka bahwa mereka membeli aset, padahal liability !!.

Masalah kita : APA SAJA liability sih kalau Mr. Kiyosaki bilang bahwa org miskin dan menengah MENYANGKA liability sebagai aset ? Gila ah !! .

Jangan-jangan apa yang kita beli sebagai aset adalah cuma liability ? Pikirkan / renungkan : Apa2 yg kita sangka sebagai aset kita jangan2 adalah liability ?

Ingat : Property "Tanah atau Rumah" itu bisa aset TAPI BISA JUGA liability [kewajiban]. Tergantung !! .

Prinsip lain: Supaya jadi kaya, "Liability" itu harus dibuat SEKECIL mungkin !!.

Catatan Js : Kali ini saya menulis tidak dari awal buku. Sebab saya takut kalian tidak dapat menyerap isi buku. [Saya sendiri juga tidak bisa menyerap semua!].Pengertian pemasukan, pengeluaran, aset dan liability ini sangat mendasar ! [Basic].

Lain kali kita masuk ke dalam cerita lagi, ya ?].

Ayah yang Kaya, Ayah yang Miskin [8]

Ayah Mike mengajar Kiyosaki muda dan Mike dgn cara “MEMPLONCO mereka…” Cerita yang lalu sampai disini ….Sabtu pagi, jam 07.30, saya pergi naik bis ke pinggiran kota yang miskin, tempat ayah Mike tinggal untuk memulai pelajaran dari ayah Mike.].

PELAJARAN MULAI. “Saya akan membayar kamu 10 sen per jam”. Kata ayah Mike. Bahkan untuk upah standar tahun 1956, 10 sen perjam adalah rendah. Kiyosaki muda dan Mike omong2 sebelum ayah Mike bertemu mereka hari sabtu itu. “Saya tanya pada ayah apakah dia mau mengajari kita cara menghasilkan uang”, kata Mike. “Terus, ayahmu bilang apa ?” ].

Ya, pada awalnya sih wajahnya kelihatan lucu. Kayaknya dia menahan geli, lalu dia bilang bahwa dia mau memberi tawaran pada kita. Jawab Mike. Tapi kamu tidak tahu apa yang dia tawarkan ? Tanyaku. Tidak, tapi sebentar lagi kita tahu, jawab Mike. ].

Tiba2 ayah Mike membuka pintu dan masuk. Kami kaget dan langsung berdiri karena kaget. Apa kalian sudah siap ? Tanya ayah Mike sambil duduk bersama kita. Ayah Mike adalah pria besar, tinggi kira2 enam kaki dan berat 200 pound. Ayah saya lebih tinggi, berat hampir sama dan lebih tua lima tahun dari ayah Mike. Rupa mereka mirip, meski bukan dari etnis yang sama. Mungkin semangat mereka sama.].

Mike bilang kamu ingin belajar menghasilkan uang. Benar Begitu, Robert ? Tanyanya. Saya mengangguk dgn cepat, sedikit terintimidasi. Dia mempunyai banyak kekuatan dibalik kata dan senyumnya.].

“Oke, begini tawaran saya. Saya akan mengajar kalian, tapi saya tidak akan melakukan dgn cara yg diajarkan di kelas sekolah. Kalian bekerja untuk saya, saya mengajar kalian.

Saya dapat mengajar kalian lebih cepat jika kalian bekerja, dan saya Cuma membuang waktu jika kalian hanya mau duduk dan mendengarkan, seperti yang kalian lakukan di sekolah. Itu tawaran saya. Kalian boleh terima atau lupakan itu.” Katanya.].

Eeee, apa saya boleh bertanya terlebih dahulu ? Tanya Kiyosaki muda.].

“Tidak. Kalian mau terima atau tidak. Saya terlalu banyak kerja jadi saya tidak bisa membuang2 waktu. Jika kalian tidak bisa mengambil keputusan, kalian tidak akan pernah belajar utk menghasilkan uang.].

Kesempatan datang dan pergi dengan cepat. Mampu mengetahui kapan harus membuat keputusan cepat adalah ketrampilan yang sangat penting. Kalian mempunyai kesempatan yang kalian minta. Sekolah mulai atau selesai dalam sepuluh detik”. Kata ayah Mike.].

TERIMA. Kata saya.

TERIMA. Kata Mike.

Baik, bu Martin akan datang 10 menit lagi. Setelah saya menemuinya. Kalian ikut ibu Martin ke toko swalayan saya dan kalian bisa mulai bekerja. Saya akan bayar 10 sen per jam dan kalian akan bekerja selama tiga jam setiap hari sabtu. Tapi, tapi hari ini saya mau main bisbol, kata Kiyosaki muda.].

Ayah Mike merendahkan suaranya sampai ke nada keras. TERIMA atau TIDAK ! Saya akan terima. Kata Kiyosaki muda, memilih utk bekerja dan belajar daripada bermain bisbol. …………………………….

Bersambung J