Silsilah

Dari garis papi

Kongco Souw Twan Soen adalah ayah dari engkong Souw Sin Yam. Engkong Souw Sin Yam adalah papah dari papi Souw Eng Kin. Kongco Souw Twan Soen dan poco Oey Boe Nio tinggal di kota kecil. Pekerjaan Kongco Souw Twan Soen adalah pemilik pabrik arak di Slawi, kota kecil 12 km di selatan dari kota pantai. Kongco dan poco mempunyai beberapa anak. Diantaranya nyonya Souw Udip yang menjadi ibunya encek The Eng Liong di Cirebon. Nyonya Tj. Hin yang menurunkan anak Eng Hong, ada ny. Tjai ...[papi lupa] Yang menurunkan Ny. Berkat dan Ny. Banglut. Dan Souw Sin Yam, anak terakhir dari poco Oey Boe Nio. Nama lain engkong Souw Sin Yam = Urip. Urip = hidup, engkong Souw Sin Yam pernah sakit waktu kecil dan hampir meninggal, karena tidak jadi meninggal = hidup, maka dinamakan juga Urip. Souw Sin Yam adalah kakek kami yg menjadi anak bungsu dari poco Oey Boe Nio. Catatan : Souw Sin Sian adalah adik dari engkong Souw Sin Yam , dari lain ibu, karena poco Oey Boe Nio meninggal dunia. Souw Sin Sian juga punya beberapa adik, Souw Sin Sian sendiri menikah dan menurunkan anak bernama Souw Eng Djan, yang tinggal di Raja Galuh, seputaran Majalengka, Sumedang, kira2 40 km dari kota Bandung. Salah satu anak Souw Eng Djan menjadi hakim tinggi di Jakarta pada masa sekarang ini .

Kongco The Kim Lin adalah ayah dari ema The Kiam Nio. Ema The Kiam Nio adalah mamah dari papi Souw Eng Kin. Kongco The Kim Lin menikah dgn poco dan tinggal di Randudongkal, Moga, Pemalang. Kongco dan poco Dongkal mempunyai beberapa anak. Diantaranya adalah The…[papi lupa], anak perempuan kesatu mempunyai anak…[lupa]. Anak kedua….[papi lupa] yaitu mertua ie Hwat yg tinggal di pojok Pasar Sore. Anak ke tiga yaitu The Kiam Nio yang adalah ema / nenek kami. Anak perempuan selanjutnya yaitu The Djiang Nio [?] [dipanggil ie Djiang oleh papi] adalah ibunya oom Ek Bian, oom Ek Hoo, oom Ek Hoey [toko listrik Borobudur], lalu anak perempuan lain The Tiong Nio [ ? papi memanggil ie Tiong] adalah ibu dari tante Sen. Tante Sen menikah dgn Tjoa Hok Keng yang tinggal di Jl. Benteng dan mempunyai 5 anak : Henry, Henny [pria], dan 3 perempuan Tjoa Tjoey Hong, Tjoa Tjoey Tin dan Tjoa Tjoey Heng. The Tjoe Nio [?] anak bungsu dari kongco dan poco Dongkal ; biasa dipanggil iepo Tju . Iepo Tju menikah dgn tiokong Oey Tju Hay, tinggal di Semarang, anak2nya diantaranya Rudy . Salah satu anak dari iepo Tju menjadi jenderal TNI AD dan telah pensiun. Tahun lalu isteri dari oom Brigadir Jenderal TNI AD tsb meninggal dunia karena kanker. Oom kami tsb sekarang bekerja di hankam atau bekerja di yayasan dibawah kantor hankam tsb atau sudah pensiun.

Engkong Souw Sin Yam menikah dgn Ema The Kiam Nio. Ema Kiam, demikian biasanya kami panggil beliau, adalah nenek kami semua. Ema berasal dari Randudongkal, sekitar Moga, Pemalang. Ema The Kiam Nio adalah anak ketiga dari kongco The Kim Lin dan poco.

Engkong Souw Sin Yam dan ema The Kiam Nio mempunyai 10 anak.

  1. Souw Eng Toei, anak pertama, laki2. Twape [empek tertua] Souw Eng Toei sakit2an sejak muda dan menderita basedow serta lever.Beliau meninggal usia 30-35 an [?].
  2. Souw Eng Kioe, menikah dgn Liem Kiok Hwa dan punya 3 anak : Souw Tek Swie, Souw Tek Hiong dan Souw Sioe Kim. Djiepek [empek ke 2] Souw Eng Kioe meninggal dalam usia 30 th.
  3. Souw Eng Liang. Sapek [empek ke 3] menikah dgn sa-em Thio Tjoe Swat. Ada 2 anak : Souw Sioe Lan dan Souw Tek San. Souw Sioe Lan adalah alumnus fakultas kedokteran gigi. Sekarang ikut suami tinggal di Burma.
  4. Souw Eng Tjoe atau dikenal sebagai sebagai oom Frank. Tinggal di San Francisco, USA. Tidak menikah.
  5. Souw Eng Kin. Papi kami. Menikah dgn Liem Sin Hwa. Mami kami. Papi Souw Eng Kin dan mami Liem Sin Hwa mempunyai anak 11 orang. Yaitu : Souw Tjhioe Lan, Souw Tjhioe Hiang, Souw Tek Gwan, Souw Tek Sim, Souw Tjhioe Ing, Souw Tjhioe Lian alias Ivon, Souw Tek Beng, Souw Tjhio Hong, Souw Tek Siang, Souw Tjhioe Lioe, Souw Tek To. Dua anak lainnya Souw Tek Lim meninggal dalam usia 2 tahun dan Souw Tjhioe Sian meninggal di usia 1 bulan .
  6. Souw Na Tien Nio. Ko [tante] Na Tien menikah dgn Tan Tie Tjwan. Mempunyai anak Tan Beng Tjun, Tan Siok Eng, Tan Beng Hoo.
  7. Souw Eng Wie. Lakcek [encek ke-6] Menikah dgn lakcim namanya lupa. Anak2nya Souw Tjhioe Yan, Souw Tjhioe Lin, Souw Tjhioe Nio, Souw Tjhioe Heng, Souw Tek Han dan Souw Tjhioe Kiauw.
  8. Souw Tin Tjoe. Ko [tante] Tin Tjoe menikah dgn enthio Tan Giok Koen. Tidak punya anak kandung. Enthio Tan Giok Koen adalah orang kelahiran Jakarta. Mereka dulu pernah punya rumah, tapi karena butuh uang untuk bisnis, rumah tinggalnya di jual dan dijadikan modal kerja. Apa daya, bisnisnya turun naik sehingga akhirnya dengan susah payah mereka pindah kontrak dari rumah ke rumah. Sebagai orang Jakarta, enthio punya harga diri yg tinggi. Atau gengsi yg agak tinggi. Tiap mereka pergi ke Tegal untuk bertahun baru imlek-an, mereka membawa oleh2 durian dll. yang banyak sekali. Durian dikenal sebagai buah yang mahal harganya [ hingga sekarang ]. Enthio Tan Giok Koen dan ko Tin Tjoe mengangkat anak angkat bernama Tan Han Lim. Terakhir Thio Han Lim bekerja sebagai supir di bank swasta .
  9. Souw Bwee Nio. Ko Bwee menikah dgn enthio Souw Liem Heng. Punya anak Souw Hong Lan, Souw Hong Eng, Souw Hong Gie dan Souw Hong …..[perempuan].
  10. The Wie Siang. Anak ke 10 ini pada usia 5 hari diambil / dibawa ke Sukabumi oleh The Tiang Kun, yaitu adik dari ema The Kiam Nio. Kemudian dibesarkan disana. Papi Souw Eng Kin mendorong dan membantu adik bungsu The Wie Siang hingga akhirnya lulus sebagai alumnus Fakultas Ekonomi Univ. Indonesia. The Wie Siang adalah adik yang dibanggakan papi Souw Eng Kin. The Wie Siang menikah dgn tante Els dari Lampung. Mereka mempunyai beberapa anak perempuan : Peggy dll.

Pada masa papi mami kecil, kendaraan transportasi yang ada ditarik oleh kuda. Satu kuda, dua kuda, empat kuda, enam kuda dapat menarik sebuah kereta. Pada masa cap go meh, di kota kelahiran papi mami, ada suatu tradisi yg disebut " jaranan ". Para orang kaya keluar rumah dan ber kereta kuda berkeliling kota. Pada saat itu para orang kaya memamerkan kekayaannya. Mereka yang berkereta yg ditarik kuda paling banyak adalah yang terkaya di kota tsb. Catatan : Tiokong Oey Tjoe Hay adalah anak dari seorang mayor, seorang keturunan tionghoa yang kaya raya, ibu kandung tiokong Oey Tjoe Hay adalah seorang Sunda asli. Kakak perempuan dari tiokong Oey Tjoe Hay menikah dengan K.K. Loe. K.K. Loe adalah seorang yang disamakan derajatnya sama dengan Belanda. K.K.Loe bekerja di pabrik gula Jatibarang dan K.K. Loe sekeluarga terbunuh dgn bambu runcing pada waktu jaman peralihan Belanda ke republik. Iepo Tju menikah dgn tiokong Oey Tju Hay, tinggal di Semarang, anak2nya diantaranya Rudy . Salah satu anak dari iepo Tjoe bernama [ lupa ] menjadi brigadir jenderal TNI AD dan telah pensiun. Tahun lalu isteri dari oom Jenderal TNI AD tsb meninggal dunia karena kanker. Oom kami tsb sekarang bekerja di hankam atau bekerja di yayasan dibawah kantor hankam tsb atau mungkin sudah pensiun.