sajak-sajak peduli bangsa
( diambil dari rubrik SIRKUIT harian Republika Minggu )
 
 
JOSE RIZAL MANUA

SEMBAKO ATAWA SEMBARANG KOMENTAR 
 
 
 
Menteri yang kerjanya cuma meralat namanya menteri nekat. 
Bahkan sampai harga pun diakrobat. 
Di obrak-abrik hukum di obrak-abrik 
Di oprak-oprak hakim di oprak-oprak :
Yang di serbu diadili dan masuk bui. 
Yang menyerbu dilindungi dan dapat upeti. 
Kerani yang kerjanya suka nyatut namanya kerani diamput. 
Bahkan sampai karbon pun disetut. 
Di bolak-balik karma di bolak-balik 
Di oglek-oglek kursi di oglek-oglek : 
Yang menyeru reformasi ditembaki. 
Yang mengaku korupsi di suruh sembunyi. 
 
O, alah plekencong, plekencong ekonomi doyong! 
Politisi yang kerjanya mengantuk dalam sidang 
namanya politisi begadang. 
Bahkan teriak setuju pun diundang. 
 
O, alah plekencong, plekencong stabilitas bohong! 
Konglomerat yang kekayaannya dibawa minggat 
namanya konglomerat bejat. 
Bahkan berak pun di pesawat. 
 
Di obrak-abrik hukum di obrak-abrik 
Di oprak-oprak hakim di oprak-oprak 
Di bolak-balik karma di bolak-balik 
Di oglek-oglek kursi di oglek-oglek 
Ini sembako baru ini baru sembako namanya. 
 
Atawa SEMBArang KOmentar. 
 
Jakarta, Mei 1998 
 
 
SAJAK MISALISASI 
 
 
umpama kata negeri ini makmur dan sentosa 
rakyatnya hidup rukun damai dan sejahtera 
gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja 
(meskipun kenyataannya kropos) 
aku akan memimpin rakyatku dengan setengah hati 
berdasarkan falsafah 
yang berbunyi : "tut wuri hanjegali'' 
 
umpama kata aku jadi menteri 
partai-partai yang menyaingi kebesaran partaiku 
pasti kugembosi apalagi dekat-dekat pemilu 
media massa aku batasi supaya jangan ngelantur 
yang coba-coba berkelit aku belit dengan undang-undang baru 
lalu kubreidel jadi perkedel (jadi jangan ngelindur) 
 
umpama kata aku jadi menteri 
aku berjanji akan melindungi mantan presidenku 
beserta anak keturunannya 
di mana saja 
kapan saja 
dan dari ancaman siapa saja 
(walaupun selama pemerintahannya 
berkecambah kolusi korupsi dan nepotisme) 
 
tapi sayang seribu kali sayang 
aku bukan apa-apa 
bukan siapa-siapa 
aku hanya sekadar manusia biasa 
yang cuma bisa berandai-andai ''umpama kata'' 
 
Jakarta, Mei 1998 
 
 
 
SAJAK KKN 
 
 
KKN bukan Kuliah Kerja Nyata 
bukan pula Kondom Kuda Nyengir. 
Yang lain boleh debat tentang 
Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme.
Karena nyatanya roda ekonomi 
berputar-putar di lingkaran 
keluarga dan kerabat dekat. 
 
''Kulik, kulik elang 
anak gagak di belakang. 
Culik-culik orang 
anak tamak di kelangkang'' 
 
Di mana gurita tua lumutan 
memainkan bidak-bidak perusahaan 
dengan ratusan tangan. 
 
Dari hulu ke hilir 
dari bulu ke pelir 
mengakar nepotisme 
berjanggut kolusi 
dan ubanan korupsi 
 
Tekuk sana, bekuk sini 
lipat sana, sikut sini 
sikat sana, tutup sini 
pasok sana, sogok sini 
bocor sana, ngocor sini. 
 
Jurang hidup menguak makin lebar 
sudah melarat masih juga disikat. 
Terbanting-banting di emperan jalan 
terlunta-lunta tak punya pegangan. 
 
''Kulik-kulik elang 
anak gagak di belakang. 
Culik-culik orang 
anak tamak di kelangkang'' 
 
KKN bukan Kuliah Kerja Nyata 
bukan pula Kondom Kuda Nyengir. 
 
Jakarta, 23-25 Mei 1998